Otoritas Malaysia dalam Mengejar Sindikat di Balik Iklan Perjudian – CasinoGamesPro.com

Kepolisian Malaysia mengumumkan telah memperkuat upaya memburu sindikat di balik iklan bertema Hari Raya yang memasarkan perjudian online. Jumat lalu, pihak berwenang Malaysia menahan 13 orang, termasuk tiga wanita, atas tuduhan ikut serta dalam iklan perjudian yang sekarang viral. Di antara yang ditangkap adalah produser, aktor dan agennya, videografer, dan sutradara.

Polisi belum menangkap sindikat yang menyewa rumah produksi di balik pembuatan iklan tersebut. Yang ditahan dilaporkan mengakui bahwa mereka telah menerima pembayaran untuk berpartisipasi dalam iklan viral. Yang terakhir difilmkan di dua lokasi terpisah pada Maret lalu di negara bagian Selangor, Malaysia.

Otoritas lokal akan menyelidiki individu yang ditangkap berdasarkan KUHP negara itu, Undang-Undang Rumah Permainan Umum 1953, dan Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia 1998. Polisi setempat menegaskan, masyarakat harus menahan diri untuk tidak berspekulasi tentang asal-usul iklan tersebut karena penyelidikan masih berlangsung.

Dalam pernyataan resmi, Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) mengungkapkan bahwa mereka telah mengadopsi pendekatan jalur cepat. Komisi telah memberi wewenang kepada polisi setempat untuk menuntut agar semua ISP memblokir akses ke stage permainan jarak jauh. Pihak berwenang juga telah menghubungi jejaring sosial dan stage berbagi movie seperti YouTube, Twitter, dan Facebook dengan permintaan untuk menghapus iklan yang menyinggung tersebut.

MCMC Menyarankan agar Tidak Berbagi Iklan di Media Sosial

Regulator komunikasi dan multimedia negara MCMC telah memperingatkan masyarakat umum untuk tidak membagikan iklan di networking sosial. MCMC meminta pertanggungjawaban dan mengingatkan penduduk setempat untuk melaporkan konten movie tersebut kepada pihak berwenang Malaysia. Datuk Dev Kumar dari Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman mengonfirmasi bahwa rumah produksi yang sama bertanggung jawab untuk membuat kedua iklan tersebut.

Wakil direktur Dev Kumar meyakinkan selama konferensi pers bahwa aparat kepolisian tidak akan berusaha untuk melacak sindikat atau individu di balik pembuatan iklan tersebut. Perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Multimedia, MCMC, dan Perusahaan Pengembangan Film Nasional Malaysia (FINAS) juga hadir pada konferensi pers tersebut.

Menurut wakil direktur Kumar, sejauh ini pihak berwenang telah menahan 13 orang terkait penyelidikan tersebut. Sembilan orang yang ditangkap ditangkap setelah movie pertama dirilis. Orang-orang lain ditahan setelah movie kedua online. Beberapa dari mereka ditangkap di distrik Ampang dan akan tetap ditahan selama dua hari untuk membantu pihak berwenang dalam penyelidikan.

Kepala Mohamad Zainal Abdullah dari departemen kepolisian distrik Dang Wangi Kuala Lumpur membenarkan bahwa para aktor mereka mengambil bagian dalam movie kedua dibayar masing-masing RM200, sedangkan mereka yang berpartisipasi dalam movie pertama menerima komisi sebesar RM180.

Fadhlullah Suhaimi, ketua MCMC, memperingatkan pihak berwenang akan mengambil tindakan hukum terhadap semua pelanggar di terus memposting dua movie ofensif di jejaring sosial seperti Facebook. Dr. Suhaimi mengimbau warga untuk tidak menyebarkan iklan di net karena kontennya yang tidak pantas. Pada saat penulisan, hanya 13 percent dari 61 video yang beredar di net telah dihapus.